oke langsung saja saja teman lihat di bawa ini,
DOWNLOAD CONTOHNYA DI SINI
TUGAS KELOMPOK ENTERPRENURSHIP
Diajukan sebagai Syarat Mengikuti UTS Program Diploma Tiga
NAMA KELOMPOK
Hefsi Hajar
NIM: 12127755
Dedi Rahmad
NIM: 12128202
Deni Maulana
NIM: 12128849
Ilham Adi
NIM: 12128752
Iman Saputra
1212
Iman Saputra
1212
Jurusan
Manajemen Informatika
Akademi
Manajemen Informatika dan Komputer Bina Sarana Informatika
Pontianak
2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke
hadirat Tuhan yang Maha Esa atas petunjukNya Kelompok kami dapat menyelesaikan
tugas meriset usaha yang di berikan kepada kelompok kami di Bina Sarana
Informatika (BSI) Pontianak.
Pembuatan
Riset Usaha ini adalah suatu syarat untuk menyelesaikan tugas mata kuliah enterprenurship
yang di berikan kepada kelompok kami.
Kami menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan skripsi ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan skripsi ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
Pontianak Oktober 2012
Kelompok
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN...............................................................................................
A. Identitas Usaha…………………………………………………………….. 4
1. Jenis Usaha……………………………………………………………... 4
2. Alamat Usaha…………………………………………………………... 4
3. Bentuk Usaha…………………………………………………………... 4
B. Sejarah Usaha
……………………………………………………………… 5
BAB
II
PERENCANAAN
USAHA……………………………………………………. 6
A. Perencanaan Sumber Daya
Kewirausahaan………………………………...... 6
B. Perencanaan Produksi…………………………………………………….... 6
C. Perencanaan Pasar…………………………………………………………..
7
D. Perencanaan
Keuanagan................................................................................. 8
BAB III
PENGELOLAAN USAHA................................................................................. 9
A.
Gambaran Usaha........................................................................................... 9
B.
Keunikan Usaha............................................................................................ 10
C.
Strategi Usaha............................................................................................... 11
BAB IV
PENGEMBANGAN USAHA.............................................................................
12
BAB V
ANALISIS...........................................................................................................
13
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Identitas
Usaha
1. Jenis
Usaha
Wirausaha merupakan suatu proses atau cara untuk melakukan
suatu usaha yang bertujuan untuk mendapatkan hasil atau keuntungan yang
diharapkan dengan cara memproduksi, menjual atau menyewakan suatu produk barang
atau jasa. Yang harus dimiliki seorang pelaku usaha dalam menjalankan suatu
usaha (wirausaha) antara lain seperti skill (kemampuan), tekad (kemauan),
modal, target dan tujuan, dan tempat.
Bisnis kuliner (makanan) menjadi ladang
bisnis yang menarik minat banyak orang. Hal ini disebabkan peluang bisnis pada
sektor makanan lumayan menggiurkan. Selagi manusia membutuhkan masih
membutuhkan makanan maka peluang bisnis di sektor makanan sangat terbuka. Belum
lagi aktivitas manusia yang tidak puas dengan memasak sendiri tetapi ingin
membeli makanan yang sudah jadi. Namun sejalan dengan peluang bisnis makanan
yang terbuka lebar tersebut, pelaku usaha di sektor makanan juga tidak kalah
banyaknya. Sebagian menuai sukses sebagian lagi akhirnya gulung tikar karena
dagangan tidak laku.
Dalam penulisan tugas ini, kami memberikan sebuah contoh
tentang seseorang yang bernama Bapak Bagus yang berani terjun dalam dunia
wirausaha (dalam hal ini dagang) yang bergerak dalam bisnis kuliner (makanan)
yang menyajikan jenis makanan seperti beberapa jenis mie ayam,bakso, dan aneka
jenis es.
2.
Alamat Usaha
Usaha Bapak Bagus ini diberi nama “Mie Soker” yang beralamat
di Jalan Jungkat Kelurahan Jungkat
Kecamatan Siantan.
3.
Bentuk Usaha
Bentuk usaha yang ditekuni oleh Bapak Bagus ini tergolong
dalam usaha kecil. Hal itu dikarenakan bisnis kuliner ini termasuk dalam
kriteria usaha kecil, antara lain jenis barang (dalam hal ini makanan) umumnya
sudah tetap (tidak berubah-ubah), lokasi / tempat usaha sudah menetap (tidak
berpindah-pindah), dan jumlah karyawan yang tidak terlalu banyak (kurang dari 5
orang).
Selain itu, usaha Bapak Bagus ini sudah melakukan
administrasi keuangan walau masih sederhana, sudah memenuhi persyaratan
legalitas seperti surat izin, surat izin tempat usaha (SITU), dan NPWP demi
menjaga kelancaran usaha. Apabila dikemudian hari terjadi hal-hal yang
menyangkut legalitas usaha, tidak membuat terganggunya operasional. Sedangkan
sumber daya manusia (pengusaha) diperoleh berdasarkan pengalaman dalam
berwirausaha, bukan sumber daya manusia yang terdidik dan terlatih secara
khusus.
B.
Sejarah Usaha
Proses bisnis yang baik adalah yang berangkat dari bawah
lalu naik setahap demi setahap secara konsisten. Selain itu butuh
pengorbanan dan perjuangan yang besar untuk sukses. Jatuh dan
bangun dalam usaha bisnis merupakan hal yang biasa terjadi. Namun sikap pantang
menyerah menjadi kunci keberhasilan suatu usaha bisnis. Itulah kira-kira yang
menjadi landasan Bapak Bagus pemilik ” Mie Soker”.
Pria kelahiran Gunung Kidul, 3 Juni
1976 ini hijrah ke Pontianak tahun 1981 dalam rangka program transmigrasi
lokal. Selepas SMA ia bekerja sebagai sales buku pelajaran hingga tahun 2001.
Tak lama Bapak Bagus alih profesi ikut membantu kakaknya membuat dan menjual
mie ayam di Sungai selamat, Siantan. Setiap hari ia menjajakan mie ayam dari
desa ke desa hingga akhirnya Bapak Bagus memutuskan untuk membuka usaha
sendiri.
Sejak itulah ia melakukan berbagai
terobosan, salah satunya ia terusik dengan urusan kuah mie ayam dan bakso yang
harus sering diganti karena kotoran dari aci. Sementara kalau tidak sering
diganti akan mengurangi citarasa mie dan kurang enak dilihat. Di sisi lain,
terlalu sering mengganti kuah akan merepotkan, apalagi jika sedang banyak
pembeli.
Setelah beberapa kali uji coba, ia pun
menemukan cara yaitu mencuci mie sebelum direbus. Jika mie dicuci, maka tidak
mengubah rasa mie dan air rebusan tidak cepat keruh, sehingga tidak harus
sering diganti. Paling tidak bisa bertahan sampai pemakaian 150 porsi. Selain
itu pembeli juga berkomentar bahwa rasa mie menjadi lebih enak. Walaupun agak
sedikit merepotkan, namun yang terpenting pelanggan merasa puas.
BAB II
PERENCANAAN USAHA
Langkah pertama setelah memilki ide
untuk memulai usaha, maka yang harus dilakukan selanjutnya adalah membuat
perencanaan. Hal ini berguna sebagai persiapan awal yang memiliki dua fungsi, yaitu
sebagai pedoman untuk mencapai keberhasilan manajemen usaha dan sebagai alat
untuk mengajukan kebutuhan permodalan yang bersumber dari luar. Pengertian dari
perencanaan usaha adalah suatu misi, usulan, operasional, finansial, strategi,
peluang usaha yang mungkin diraih dan kemampuan serta keterampilan
pengelolaanya.
A.
Perencanaan Sumber Daya Kewirausahaan
Perencanaan adalah fungsi manajemen
yang paling pokok dan sangat luas meliputi perkiraan dan perhitungan mengenai
kegiatan yang akan dilaksanakan pada waktu yang akan datang mengikuti suatu
urutan tertentu. Tujuan perencanaan harus tegas, jelas dan mudah dimengerti,
disesuaikan dengan kondisi yang ada namun harus tetap pada tujuan yang
ditetapkan.
Sumber daya kewirausahaan adalah sumber
daya yang mampu mengkombinasikan antara sumber daya alam, sumber daya manusia,
dan sumber daya modal. Jumlah orang yang memiliki jiwa wirausaha, yang mampu
menyatukan sumber daya yang ada dapat memengaruhi jumlah hasil produksi.
Menurut Bapak Bagus, sebelum memulai
suatu usaha, seseorang yang berniat untuk melakukan usaha harus mempersiapkan
segala sesuatu yang diperlukan dengan matang. Diawali dengan melihat peluang
usaha baru yang mungkin apakah membuka usaha baru, melakukan akuisisi, atau
melakukan franchising. Selain itu juga memilih jenis usaha yang akan dilakukan,
apakah di bidang pertanian, industri, kuliner, jasa atau jenis usaha yang lain.
Seorang wirausahawan harus dapat
mengelola berbagai aspek yang terkait dengan usahanya, mencakup aspek-aspek
modal, produksi (menyangkut ketersediaan sumber daya alam), sumber daya manusia
(tenaga kerja), kepemilikan, organisasi, kepemimpinan yang meliputi bagaimana
mengambil risiko dan mengambil keputusan, pemasaran, dan melakukan evaluasi
setiap bulannya.
B.
Perencanaan Produksi
Perencanaan produksi (Production
Planning) adalah salah satu dari berbagai macam bentuk perencanaan yaitu
suatu kegiatan pendahuluan atas proses produksi yang akan dilaksanakan dalam
usaha mencapai tujuan yang diinginkan.
Dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari,
membutuhkan daging sebanyak 5 kg, tepung kanji sebanyak 3 kg, minyak goreng 3
liter, kecambah, mie, sawi, cabai, bawang, saus, kecap, dan beberapa bumbu
lainya. Mie Soker ini mulai buka pukul 09.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB. Oleh
karena itu, belanja bahan-bahan dan pembuatan mie ayam dan bakso dimulai pukul
05.00 WIB sampai 08.00 WIB. Setelah semua selesai dikerjakan, baru kemudian warung
dibuka.
Menurut Bapak Bagus, proses
pembuatan bakso, mie dan bahan-bahan lainnya sangat diperhatikan seperti dalam
proses penakaran rempah rempah dan daging sapi, sampai bumbu rahasia yang
sangat menentukan cita rasa makanan yang akan dihasilkan. Sehingga membutuhkan
kecermatan dan kesabaran yang pada intinya, pembuatannya membutuhkan sentuhan
cinta sang peraciknya.
Selain itu, bahan-bahan
yang digunakan sangat banyak dijumpai di pasar tradisional maupun pasar modern,
sehingga tidak khawatir akan kehabisan stok bahan baku di pasaran. Yang paling
penting adalah bahan tersebut masih segar dan layak untuk diolah menjadi
makanan yang akan dijual sehingga menghasilkan makanan yang berkualitas.
Kebersihan
tempat juga sangat diperhatikan. Sehingga konsumen pun senang, nyaman, dan
tidak perlu khawatir dengan proses produksinya. Lokasi / tempat usaha yang
strategis dan calon konsumen, sangat mempengaruhi maju atau tidaknya suatu
usaha.
C.
Perencanaan Pasar
Pemasaran merupakan ujung tombak dari
bisnis yang kita miliki. Sebagus apapun produk dari bisnis yang kita miliki,
tanpa pemasaran yang baik menjadi tidak ada artinya. Pemasaran bisnis usaha
kecil tidak semata-mata menjual hasil produksi, tetapi juga menciptakan image
bahwa produk kita baik dan berkualitas.
Di dalam mencapai target pemasaran,
menurut Bapak Bagus ada beberapa hal yang harus dilakukan agar pemasaran dapat
dilakukan dengan baik dan sesuai dengan target yang diharapkan bahkan lebih.
Beberapa hal tersebut antara lain :
a) Menentukan lokasi / tempat
usaha yang tepat (strategis)
b) Selalu menambah pengetahuan,
sehingga mampu mempromosikan kepada konsumen tentang keunggulan bakso dan mie
ayam kami dengan makanan lain yang sejenis.
c) Memiliki menu andalan yang
menarik pelanggan
d) Menetapkan harga makanan yang kami
jual, yang mampu bersaing dengan makanan lain yang sejenis
e) Kualitas pelayanan, seperti masalah
keramahan, kebersihan, waktu penyajian makanan serta kualitas rasa makanan
f) Tidak bosan belajar dari
siapa saja agar bisa maju
g) Menjaga kejujuran, kualitas
makanan dan pelayanan yang kami berikan
h) Selalu mencatat dan memantau
perkembangan penjualan yang terjadi dari hari ke hari, minggu ke minggu.
Sehingga bila ada hambatan dapat cepat ditanggulangi
i) Selalu menjaga hubungan
baik dengan para pelanggan
j) Selalu mencari peluang
baru, tidak hanya mengandalkan satu sumber pendapatan saja
k) Jangan lupa
untuk selalu beribadah dan berdoa serta beramal
D.
Perencanaan Keuangan
Kondisi berwirausaha membutuhkan
perencanaan keuangan yang berbeda dengan seseorang yang berpendapatan tetap.
Dalam situasi ini, seorang wirausahawan dituntut untuk lebih bijak dan disiplin
mengelola keuangan. Dan yang terpenting, harus mampu memisahkan keuangan usaha
dengan keuangan pribadi. Dalam memulai dan mengembangkan usaha ini, Bapak Bagus
mendapatkan modal usaha dengan mengajukan peminjaman uang kepada bank.
Bapak Bagus juga memiliki catatan
keuangan yang digunakan untuk mengetahui dengan pasti jumlah modal, biaya
operasional yang dikeluarkan, dan keuntungan yang diperoleh setiap harinya.
Selain itu juga, catatan keuangan tersebut berfungsi sebagai kontrol atau untuk
mengetahui kepastian keuntungan yang dapat digunakan untuk keperluan
sehari-hari dan bagian mana saja yang harus disisihkan untuk ditabung dan
digunakan untuk pengembangan usaha.
BAB III
PENGELOLAAN USAHA
A.
Gambaran Usaha
Bakso dan
mie ayam merupakan salah satu alternatif makanan yang begitu digemari oleh
masyarakat. Untuk dapat menikmati bakso atau mie ayam, tidaklah begitu sukar
untuk ditemukan. Dari hasil penelitian Badan Pengawas Obat dan Makanan (2007),
sejumlah produk pangan seperti mie basah, tahu, bakso, dan ikan positif
mengandung bahan pengawet formalin.
Mie Soker
mencoba menyajikan suatu alternatif dari hasil olahan bakso dan mie ayam yang
bergizi tinggi, tanpa penyedap dan pengawet. Melihat peluang pasar pada saat
ini, usaha ini menarik untuk ditekuni. Selain itu, konsumen juga dapat secara
bebas mengkonsumsi bakso dan mie ayam yang lezat dan juga sehat dalam jangka
panjang.
Mie Soker
telah berdiri selama enam tahun dan sekarang telah memiliki tujuh orang karyawan.
Ketika memasuki warung ini terlihat sebuah warung yang bersih dan rapi. Hampir
setiap lima belas menit pembeli datang silih berganti memesan mie ayam ataupun
bakso. Wajar bila dalam sehari rata-rata terjual 150 mangkok, dan hari Sabtu
Minggu bisa mencapai 200 mangkok. Tidak hanya itu, tidak sedikit pelanggan yang
sengaja datang meski harus menempuh jarak sejauh 2-3 kilometer. Padahal banyak
warung mie ayam dan bakso yang lebih dekat.
Enak, bersih, dan pelayanan memuaskan, mulai dari
proses produksi hingga makanan siap saji. Itulah kiat Bapak Sukirno pemilik
”Mie Soker”. Para karyawan yang melayani pembeli juga memakai seragam yang unik
untuk menunjukkan identitas dan ciri khas ”Mie Soker” agar tampak bersih dan
rapi.
Berikut daftar menu sekaligus harga yang ditawakan oleh Mie Soker :
- Makanan
Jenis
makanan
|
Harga
|
Bakso
Super Soker
|
Rp
12.000,-
|
Bakso
Daging
|
Rp
8.000,-
|
Bakso
Telur
|
Rp
8.000,-
|
Mie Ayam
Pangsit
|
Rp
7.000,-
|
Mie Ayam
Pangsit + Bakso
|
Rp
10.000,-
|
- Minuman
Jenis
Minuman
|
Harga
|
Es Teler
|
Rp 7.000,-
|
Es Campur
|
Rp
5.000,-
|
Es Kacang
Merah
|
Rp
5.000,-
|
Es Jeruk
|
Rp
3.000,-
|
Es Teh
Manis
|
Rp
3.000,-
|
Jus Pokat
|
Rp
7.000,-
|
Jus Melon
|
Rp
7.000,-
|
Jus
Mangga
|
Rp
7.000,-
|
Jus Jeruk
|
Rp
7.000,-
|
Sop Buah
Segar
|
Rp
7.000,-
|
B.
Keunikan Usaha
Mie Soker
menghasilkan bakso, mie ayam dan aneka jenis es yang
memiliki beberapa keunggulan, antara lain :
·
Harga yang kompetitif
·
Memiliki rasa yang lezat, bergizi tinggi, tanpa penyedap dan tanpa bahan
pengawet
· Tempat
makan yang nyaman, bersih, pelayanan yang mengutamakan dan memuaskan pelanggan
C.
Strategi Usaha
Dalam dunia
bisnis, kita tidak dapat memungkiri bahwa pasti akan ada persaingan usaha.
Baik usaha kecil maupun usaha besar yang sudah menghasilkan keuntungan yang
berlimpah. Apalagi jika berbicara mengenai bisnis kuliner, sudah
pasti persaingan yang ada semakin banyak dan ketat. Konsumen disuguhkan
berbagai jenis makanan dengan bermacam-macam keunikan dan keistimewaannya. Maka
dari itu, agar bisnis yang kita bangun atau usaha yang sudah berjalan tidak
tenggelam di tengah persaingan, maka ada beberapa strategi bisnis kuliner dalam
menghadapi persaingan.
Menurut
Bapak Bagus, strategi yang selama ini diterapkan dalam usaha Mie Soker ini
antara lain :
·
Mempertahankan cita rasa dan meningkakan kualitas mie, bakso dan pelayanan kepada
pelanggan
·
Biaya gaji dioptimalkan sesuai hasil produksi
· Pengembangan
mesin pembuat mie maupun peralatan pendukung
· Tetap
melakukan promosi walaupun bisnis telah berjalan
· Memanfaatkan
kelemahan pesaing sebagai kelebihan bisnis kita
· Belajar dari
pengalaman dalam dunia bisnis kuliner
· Menciptakan
inovasi baru.
BAB IV
PENGEMBANGAN USAHA
Pengembangan usaha yang
dilakukan dalam usaha Mie Soker ini untuk sementara terfokus dalam proses
produksi dan sumber daya manusia / tenaga kerja. Pengembangan usaha dalam
proses produksi dilakukan dengan cara menambah sarana dan prasarana serta
tenaga produksi untuk meningkatkan kapasitas produksi, seperti penambahan aset
berupa peralatan dapur misalnya mesin untuk membuat mie. Sehingga kapasitas dan
kualitas produksi dapat ditingkatkan.
Langkah-langkah ini
dilanjutkan dengan meningkatkan sumber daya manusia / tenaga kerja yang
merupakan pengelola. Jumlah tenaga kerja yang dimiliki harus sesuai dengan
kebutuhan usaha, jangan terlalu banyak sehingga menjadi tidak efisien. Hal ini dijadikan strategi pengembangan produksi ke
depannya bagi usaha Mie Soker ini untuk dapat membuka cabang yang baru di
lokasi lain yang tak kalah strategis dengan pertimbangan dan perencana
BAB V
ANALISIS
Bisnis kuliner (makanan) menjadi ladang
bisnis yang lumayan menggiurkan. Selain menambah variasi makanan, keberadaan
Mie Soker ini juga berdampak positif bagi masyarakat sekitar. Dampak positif
tersebut antara lain dengan adanya Mie Soker ini, membuka lapangan pekerjaan
bagi penduduk sekitar. Selain itu, juga dapat menumbuhkan semangat wirausaha
kepada masyarakat sekitar setelah melihat perkembangan penjualan di warung Mie
Soker ini.
Dengan melihat dari segi sumber daya
kewirausahaan, produksi, minat pasar dan keuangan, apabila Mie Soker ini mampu
mempertahankan cita rasa dan meningkakan kualitas mie, bakso dan pelayanan
kepada pelanggan maka peluang untuk terus mengembangkan usaha semakin
terbuka lebar.
Pengembangan usaha dapat
dilakukan dalam proses produksi dengan cara menambah sarana dan prasarana serta
tenaga produksi untuk meningkatkan kapasitas produksi. Atau dengan cara
meningkatkan sumber daya manusia / tenaga kerja yang merupakan pengelola.
Sehingga diharapkan dapat membuka cabang yang baru di lokasi lain yang tak
kalah strategis.
silakan download di sini
silakan download di sini
ok sekian dulu dari saya semoga bermanfaat.
Artikel Terkait
Skripsi Usaha
0 komentar:
Posting Komentar
Brikan Komentar anda, Kritik dan Saran Anda Sangat Membatu Kami untuk Mengembangkan Halaman ini...!!